Amplifikasi DNa oleh reaksi berantai polimerase chain reaction(PCR) secara skematik diuraikan dalam diagram di sebelah kiri.. Ada 3 langkah umum untuk proses yang berulang untuk beberapa siklus untuk secara eksponensial meningkatkan jumlah salinan dari wilayah target tertentu. DNA genomik biasanya double-stranded (DS-DNA).
LANGKAH 1 adalah untuk pertama unzip DS-DNA, juga disebut denaturasi, menjadi dua untai tunggal komplementer DNA dengan memanaskan campuran reaksi 95 derajat Celcius. LANGKAH 2 isolat daerah target DNA Genomic dengan menempelkan 2 primer (P1 & P2 ) yang sama persis keduanya 20-30 pasangan basa daerah unik yang diakhiri di DNa sasaran. Sekali waktu diizinkan untuk primer untuk mendarat di situs, LANGKAH 3 dilakukan dengan pemanasan campuran untuk 72 derajat di mana titik polimerase khusus membangun untai DNA dimulai pada primer dan terus ke arah 5 prima, proses ini disebut ekstensi.
Ketiga langkah ini diulang 25-40 kali untuk menghasilkan jutaan salinan tepat dari daerah target DNA , karena selama siklus kedua proses ini, ekstensi dapat terjadi pada kedua salinan asli dari DNA genomik dan potongan-potongan terbaru (yang berwarna dalam diagram) ekstensi selanjutnya dengan cepat terbatas tepat untuk daerah target (A).
Sabtu, 01 Oktober 2011
Minggu, 01 Mei 2011
tugas TTT
Klasifikasi Pleuromanes
Kingdom : plantae
Phylum ; pteridophyta
Class : polypodiatae
Order : hymenophyllales
Family : hymenophyceae
Genus : pleuromanes
Morfologi :
Pendapat mengenai morfologi ,”Rhizome maju memanjang, filiform, berambut, seluruh tubunhya bersegmen, untaian tipis dua sel ditengahnya, dibawah permukaan akhir segmen mengandung glaucous, berambut, receptakel fiiform”(Dasuki, 1991)
Pendapat lain tentang morfologinya bentuk Rizhoma berlekuk-lekuk, kurang lebih 0,3 mm. Menutupi dengan rambut coklat. Stipula bergaris-garis hitam. Rambut pada bagian dasartanpa sayap,bagian dasar berupa sessil. Dibawah permukaan bagian laminar di tutupi bagian dengan serbuk putih, glauceus tedapatkepadatan ditutupi oleh stealath atau rambut filiform bagian marginal terlampau termodifikasi. Letak sori pada akroskopik pendek lobus aksial. (Smitinand, 1979).
Pada penelitian mengenai kelas Pleuromanes,”Pleuromanes oleh Beddome tumbbuh subur pada daerah Assam dan pulau andaman, malabar dan pulaun poodopathi kaki tambochery. Panjang tanaman dari mulai 1-2 cmukuranyya dan memiliki bagia yang menonjol , akar berwarna hitam(Rao dan Khare, 1964)
Reproduksi :
Sorus terdapat pada bagian Pinula, receptacle panjangnya kira-kira 2mm . Indusiaum berbentuk cup kecuali pada bagian tenggah lateral dimana banyak sel terdapat pada bagian tengah(Rao dan Khare, 1964).
Tanaman ini merupakan homospora(Rao dan khare,1964).
Diskripsi
Daftar Pustaka
Dasuki, Undang Ahmad. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Universitas Bidang ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung.
Rao, K.R dan P. Khare (miss). 1964. Studies of Indian Hymmenophilaceae vol31.
Lucnow. Departmen of Botany University of Lucknow.
Smitinand, Tem. 1979. Flora of Thailand. Thailand: The TISTR Press
Kingdom : plantae
Phylum ; pteridophyta
Class : polypodiatae
Order : hymenophyllales
Family : hymenophyceae
Genus : pleuromanes
Morfologi :
Pendapat mengenai morfologi ,”Rhizome maju memanjang, filiform, berambut, seluruh tubunhya bersegmen, untaian tipis dua sel ditengahnya, dibawah permukaan akhir segmen mengandung glaucous, berambut, receptakel fiiform”(Dasuki, 1991)
Pendapat lain tentang morfologinya bentuk Rizhoma berlekuk-lekuk, kurang lebih 0,3 mm. Menutupi dengan rambut coklat. Stipula bergaris-garis hitam. Rambut pada bagian dasartanpa sayap,bagian dasar berupa sessil. Dibawah permukaan bagian laminar di tutupi bagian dengan serbuk putih, glauceus tedapatkepadatan ditutupi oleh stealath atau rambut filiform bagian marginal terlampau termodifikasi. Letak sori pada akroskopik pendek lobus aksial. (Smitinand, 1979).
Pada penelitian mengenai kelas Pleuromanes,”Pleuromanes oleh Beddome tumbbuh subur pada daerah Assam dan pulau andaman, malabar dan pulaun poodopathi kaki tambochery. Panjang tanaman dari mulai 1-2 cmukuranyya dan memiliki bagia yang menonjol , akar berwarna hitam(Rao dan Khare, 1964)
Reproduksi :
Sorus terdapat pada bagian Pinula, receptacle panjangnya kira-kira 2mm . Indusiaum berbentuk cup kecuali pada bagian tenggah lateral dimana banyak sel terdapat pada bagian tengah(Rao dan Khare, 1964).
Tanaman ini merupakan homospora(Rao dan khare,1964).
Diskripsi
Daftar Pustaka
Dasuki, Undang Ahmad. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Universitas Bidang ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung.
Rao, K.R dan P. Khare (miss). 1964. Studies of Indian Hymmenophilaceae vol31.
Lucnow. Departmen of Botany University of Lucknow.
Smitinand, Tem. 1979. Flora of Thailand. Thailand: The TISTR Press
Selasa, 19 April 2011
psikologi abnormal
PSIKOLOGI ABNORMAL
Oleh: M. Fakhrurrozi, S.Psi
APAKAH PERILAKU ABNORMAL ITU?
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain:
1. Statistical infrequency
• Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.
• Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb.
• Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius.
• Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.
2. Unexpectedness
• Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
3. Violation of norms
• Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi.
• Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal.
• Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
• Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal.
4. Personal distress
• Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
• Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
• Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik.
• Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
5. Disability
• Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.
• Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu.
Mitos dan fakta tentang perilaku abnormal
MITOS FAKTA
• Perilaku abnormal sangat aneh dan sangat berbeda dengan orang normal
• Gangguan mental akibat adanya kekurangan dalam diri yang tidak teratasi
• Gangguan mental dipengaruhi sihir atau magic • Penderita gangguan sukar dibedakan dengan orang normal
• Setiap orang punya potensi dan kesempatan sama untuk terganggu dan bertingkah laku abnormal
• Banyak orang-orang yang percaya Tuhan terkena gangguan mental dan masyarakat kurang mengetahui pengetahuan ilmiah.
SEJARAH PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental
Demonology Awal
• Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
• Demonology ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
• Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
Penjelasan fisiologis awal terhadap gangguan mental pada masa Roma dan Yunani Kuno.
• Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
• Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu).
• Hippocrates merupakan pelopor somatogenesis – suatu ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis – suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
• Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam otak). Ia yang lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
• Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
Jaman Kegelapan (The Dark Ages)dan kembalinya demonology
• Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa klasik Yunani menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Setelah runtuhnya Roma dan Yunani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
• Pada Jaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. Termasuk dalam hal menangani penderita gangguan mental. Saat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural.
• Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil. Sedangkan keluarga penderita percaya dan membawanya ke pastur karena takut dan mempunyai takhyul bahwa penderita terkena pengaruh setan.
• Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan menentang Tuhan.
• Tahun 1484, Pope Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke Jerman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi nama Malleus Maleficarum untuk melakukan perburuan tukang sihir (witch hunts).
• Buku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah rawan pada kulit tukang sihir. Bercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan.
• Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati.
• Witch hunting mulai mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. Tuduhan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang-barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita.
• Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti melakukan pembunuhan.
• Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir.
• Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada tahun 1782.
• Sampai akhir Jaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. Hal itu dalam pandangan abnormal diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
Pembangunan Asylums selama Renaissance (Jaman Pencerahan)
• Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
• Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
Gerakan Reformasi : the insane as sick
• Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit.
• Tokoh di Eropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).
• Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bicetre. Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis (manusiawi) terhadap penderita gangguan mental. Ia membebaskan pasien di La Bicetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor hewan sebagaimana dilakukan di La Bicetre.
• Beberapa pasien yang awalnya tidak terawat kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan-jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Selain itu, di ruangan mereka di bawah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara (ventilasi). Setelah beberapa tahun menjalani perawatan yang lebih manusiawi, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari La Bicetre.
• Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, riwayat hidup dan studi terhadap metode treatment. Ia kemudian menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
• Semangat Pinel diteruskan oleh British Quakers yang membangun ‘asylums for the insane’ yang pada waktu itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada awal abad 19, rumah sakit di Amerika dan Inggris menekankan ‘moral treatment’ untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan (benevolent care).
• Pertengahan abad 20, perhatian diarahkan dalam pengembangan ‘therapeutic millieus’ dan merubah rumah sakit dari custodial (model tahanan) menjadi therapeutic agency. Tetapi terjadi kemunduran dalam masalah perawatan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh Dorothy Dix dan Clifford Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) yang menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit jiwa secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, ‘Bedlam’ terus hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang walaupun secara eksplisit mengatakan ‘insane as sick’ tapi seringkali perlakuan yang ditampakkan justru menunjukkan ‘insane as subhuman / possessed (kesurupan)’.
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
• Sejak 2 abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan.
• Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri-cirinya dan mengembangkan metode treatment yang tepat.
• Anggapan dokter adalah bahwa setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan.
• Tradisi psikiatri medis paling terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926). Ia mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
• Kraepelin melabel 2 penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox (sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive psychosis.
Pendekatan Psikologis pada Gangguan Mental
• Psikopatologi tidak hanya mengetengahkan konsep penyakit psychological functioning, tapi juga mengetengahkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor psikologis.
• Orientasi psikogenik muncul pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu. Pada abad 18 dan 19, di Eropa banyak dijumpai subjek yang mengalami simtom histeria tersebut.
• Untuk menjelaskan terjadinya histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi psikogenik. Salah satunya adalah dokter Austria, Franz Anton Mesmer (1734 – 1815).
• Studi tentang histeria ini menggunakan metode hipnotis. Di bawah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul. Hipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.
• Selain hipnotis, metode lain yang digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis yang dikenalkan oleh Josef Breuer dan kemudian dikembangkan oleh Sigmund Freud.
• Katarsis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan emosional.
• Mesmer, Charcot, Breuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. Hal itu menunjukkan adanya orientasi psikogenik terhadap gangguan mental.
Oleh: M. Fakhrurrozi, S.Psi
APAKAH PERILAKU ABNORMAL ITU?
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain:
1. Statistical infrequency
• Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.
• Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb.
• Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius.
• Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.
2. Unexpectedness
• Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
3. Violation of norms
• Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi.
• Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal.
• Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
• Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal.
4. Personal distress
• Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
• Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
• Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik.
• Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
5. Disability
• Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.
• Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu.
Mitos dan fakta tentang perilaku abnormal
MITOS FAKTA
• Perilaku abnormal sangat aneh dan sangat berbeda dengan orang normal
• Gangguan mental akibat adanya kekurangan dalam diri yang tidak teratasi
• Gangguan mental dipengaruhi sihir atau magic • Penderita gangguan sukar dibedakan dengan orang normal
• Setiap orang punya potensi dan kesempatan sama untuk terganggu dan bertingkah laku abnormal
• Banyak orang-orang yang percaya Tuhan terkena gangguan mental dan masyarakat kurang mengetahui pengetahuan ilmiah.
SEJARAH PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental
Demonology Awal
• Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
• Demonology ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
• Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
Penjelasan fisiologis awal terhadap gangguan mental pada masa Roma dan Yunani Kuno.
• Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
• Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu).
• Hippocrates merupakan pelopor somatogenesis – suatu ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis – suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
• Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam otak). Ia yang lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
• Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
Jaman Kegelapan (The Dark Ages)dan kembalinya demonology
• Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa klasik Yunani menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Setelah runtuhnya Roma dan Yunani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
• Pada Jaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. Termasuk dalam hal menangani penderita gangguan mental. Saat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural.
• Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil. Sedangkan keluarga penderita percaya dan membawanya ke pastur karena takut dan mempunyai takhyul bahwa penderita terkena pengaruh setan.
• Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan menentang Tuhan.
• Tahun 1484, Pope Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke Jerman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi nama Malleus Maleficarum untuk melakukan perburuan tukang sihir (witch hunts).
• Buku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah rawan pada kulit tukang sihir. Bercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan.
• Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati.
• Witch hunting mulai mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. Tuduhan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang-barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita.
• Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti melakukan pembunuhan.
• Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir.
• Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada tahun 1782.
• Sampai akhir Jaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. Hal itu dalam pandangan abnormal diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
Pembangunan Asylums selama Renaissance (Jaman Pencerahan)
• Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
• Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
Gerakan Reformasi : the insane as sick
• Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit.
• Tokoh di Eropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).
• Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bicetre. Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis (manusiawi) terhadap penderita gangguan mental. Ia membebaskan pasien di La Bicetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor hewan sebagaimana dilakukan di La Bicetre.
• Beberapa pasien yang awalnya tidak terawat kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan-jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Selain itu, di ruangan mereka di bawah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara (ventilasi). Setelah beberapa tahun menjalani perawatan yang lebih manusiawi, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari La Bicetre.
• Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, riwayat hidup dan studi terhadap metode treatment. Ia kemudian menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
• Semangat Pinel diteruskan oleh British Quakers yang membangun ‘asylums for the insane’ yang pada waktu itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada awal abad 19, rumah sakit di Amerika dan Inggris menekankan ‘moral treatment’ untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan (benevolent care).
• Pertengahan abad 20, perhatian diarahkan dalam pengembangan ‘therapeutic millieus’ dan merubah rumah sakit dari custodial (model tahanan) menjadi therapeutic agency. Tetapi terjadi kemunduran dalam masalah perawatan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh Dorothy Dix dan Clifford Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) yang menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit jiwa secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, ‘Bedlam’ terus hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang walaupun secara eksplisit mengatakan ‘insane as sick’ tapi seringkali perlakuan yang ditampakkan justru menunjukkan ‘insane as subhuman / possessed (kesurupan)’.
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
• Sejak 2 abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan.
• Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri-cirinya dan mengembangkan metode treatment yang tepat.
• Anggapan dokter adalah bahwa setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan.
• Tradisi psikiatri medis paling terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926). Ia mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
• Kraepelin melabel 2 penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox (sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive psychosis.
Pendekatan Psikologis pada Gangguan Mental
• Psikopatologi tidak hanya mengetengahkan konsep penyakit psychological functioning, tapi juga mengetengahkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor psikologis.
• Orientasi psikogenik muncul pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu. Pada abad 18 dan 19, di Eropa banyak dijumpai subjek yang mengalami simtom histeria tersebut.
• Untuk menjelaskan terjadinya histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi psikogenik. Salah satunya adalah dokter Austria, Franz Anton Mesmer (1734 – 1815).
• Studi tentang histeria ini menggunakan metode hipnotis. Di bawah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul. Hipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.
• Selain hipnotis, metode lain yang digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis yang dikenalkan oleh Josef Breuer dan kemudian dikembangkan oleh Sigmund Freud.
• Katarsis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan emosional.
• Mesmer, Charcot, Breuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. Hal itu menunjukkan adanya orientasi psikogenik terhadap gangguan mental.
psikologi abnormal
PSIKOLOGI ABNORMAL
Oleh: M. Fakhrurrozi, S.Psi
APAKAH PERILAKU ABNORMAL ITU?
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain:
1. Statistical infrequency
• Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.
• Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb.
• Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius.
• Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.
2. Unexpectedness
• Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
3. Violation of norms
• Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi.
• Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal.
• Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
• Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal.
4. Personal distress
• Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
• Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
• Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik.
• Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
5. Disability
• Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.
• Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu.
Mitos dan fakta tentang perilaku abnormal
MITOS FAKTA
• Perilaku abnormal sangat aneh dan sangat berbeda dengan orang normal
• Gangguan mental akibat adanya kekurangan dalam diri yang tidak teratasi
• Gangguan mental dipengaruhi sihir atau magic • Penderita gangguan sukar dibedakan dengan orang normal
• Setiap orang punya potensi dan kesempatan sama untuk terganggu dan bertingkah laku abnormal
• Banyak orang-orang yang percaya Tuhan terkena gangguan mental dan masyarakat kurang mengetahui pengetahuan ilmiah.
SEJARAH PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental
Demonology Awal
• Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
• Demonology ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
• Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
Penjelasan fisiologis awal terhadap gangguan mental pada masa Roma dan Yunani Kuno.
• Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
• Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu).
• Hippocrates merupakan pelopor somatogenesis – suatu ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis – suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
• Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam otak). Ia yang lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
• Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
Jaman Kegelapan (The Dark Ages)dan kembalinya demonology
• Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa klasik Yunani menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Setelah runtuhnya Roma dan Yunani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
• Pada Jaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. Termasuk dalam hal menangani penderita gangguan mental. Saat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural.
• Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil. Sedangkan keluarga penderita percaya dan membawanya ke pastur karena takut dan mempunyai takhyul bahwa penderita terkena pengaruh setan.
• Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan menentang Tuhan.
• Tahun 1484, Pope Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke Jerman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi nama Malleus Maleficarum untuk melakukan perburuan tukang sihir (witch hunts).
• Buku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah rawan pada kulit tukang sihir. Bercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan.
• Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati.
• Witch hunting mulai mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. Tuduhan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang-barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita.
• Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti melakukan pembunuhan.
• Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir.
• Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada tahun 1782.
• Sampai akhir Jaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. Hal itu dalam pandangan abnormal diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
Pembangunan Asylums selama Renaissance (Jaman Pencerahan)
• Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
• Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
Gerakan Reformasi : the insane as sick
• Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit.
• Tokoh di Eropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).
• Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bicetre. Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis (manusiawi) terhadap penderita gangguan mental. Ia membebaskan pasien di La Bicetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor hewan sebagaimana dilakukan di La Bicetre.
• Beberapa pasien yang awalnya tidak terawat kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan-jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Selain itu, di ruangan mereka di bawah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara (ventilasi). Setelah beberapa tahun menjalani perawatan yang lebih manusiawi, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari La Bicetre.
• Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, riwayat hidup dan studi terhadap metode treatment. Ia kemudian menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
• Semangat Pinel diteruskan oleh British Quakers yang membangun ‘asylums for the insane’ yang pada waktu itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada awal abad 19, rumah sakit di Amerika dan Inggris menekankan ‘moral treatment’ untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan (benevolent care).
• Pertengahan abad 20, perhatian diarahkan dalam pengembangan ‘therapeutic millieus’ dan merubah rumah sakit dari custodial (model tahanan) menjadi therapeutic agency. Tetapi terjadi kemunduran dalam masalah perawatan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh Dorothy Dix dan Clifford Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) yang menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit jiwa secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, ‘Bedlam’ terus hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang walaupun secara eksplisit mengatakan ‘insane as sick’ tapi seringkali perlakuan yang ditampakkan justru menunjukkan ‘insane as subhuman / possessed (kesurupan)’.
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
• Sejak 2 abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan.
• Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri-cirinya dan mengembangkan metode treatment yang tepat.
• Anggapan dokter adalah bahwa setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan.
• Tradisi psikiatri medis paling terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926). Ia mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
• Kraepelin melabel 2 penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox (sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive psychosis.
Pendekatan Psikologis pada Gangguan Mental
• Psikopatologi tidak hanya mengetengahkan konsep penyakit psychological functioning, tapi juga mengetengahkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor psikologis.
• Orientasi psikogenik muncul pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu. Pada abad 18 dan 19, di Eropa banyak dijumpai subjek yang mengalami simtom histeria tersebut.
• Untuk menjelaskan terjadinya histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi psikogenik. Salah satunya adalah dokter Austria, Franz Anton Mesmer (1734 – 1815).
• Studi tentang histeria ini menggunakan metode hipnotis. Di bawah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul. Hipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.
• Selain hipnotis, metode lain yang digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis yang dikenalkan oleh Josef Breuer dan kemudian dikembangkan oleh Sigmund Freud.
• Katarsis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan emosional.
• Mesmer, Charcot, Breuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. Hal itu menunjukkan adanya orientasi psikogenik terhadap gangguan mental.
Oleh: M. Fakhrurrozi, S.Psi
APAKAH PERILAKU ABNORMAL ITU?
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain:
1. Statistical infrequency
• Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.
• Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb.
• Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius.
• Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.
2. Unexpectedness
• Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
3. Violation of norms
• Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi.
• Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal.
• Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
• Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal.
4. Personal distress
• Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
• Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
• Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik.
• Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
5. Disability
• Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.
• Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu.
Mitos dan fakta tentang perilaku abnormal
MITOS FAKTA
• Perilaku abnormal sangat aneh dan sangat berbeda dengan orang normal
• Gangguan mental akibat adanya kekurangan dalam diri yang tidak teratasi
• Gangguan mental dipengaruhi sihir atau magic • Penderita gangguan sukar dibedakan dengan orang normal
• Setiap orang punya potensi dan kesempatan sama untuk terganggu dan bertingkah laku abnormal
• Banyak orang-orang yang percaya Tuhan terkena gangguan mental dan masyarakat kurang mengetahui pengetahuan ilmiah.
SEJARAH PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental
Demonology Awal
• Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
• Demonology ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
• Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
Penjelasan fisiologis awal terhadap gangguan mental pada masa Roma dan Yunani Kuno.
• Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
• Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu).
• Hippocrates merupakan pelopor somatogenesis – suatu ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis – suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
• Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam otak). Ia yang lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
• Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
Jaman Kegelapan (The Dark Ages)dan kembalinya demonology
• Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa klasik Yunani menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Setelah runtuhnya Roma dan Yunani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
• Pada Jaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. Termasuk dalam hal menangani penderita gangguan mental. Saat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural.
• Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil. Sedangkan keluarga penderita percaya dan membawanya ke pastur karena takut dan mempunyai takhyul bahwa penderita terkena pengaruh setan.
• Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan menentang Tuhan.
• Tahun 1484, Pope Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke Jerman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi nama Malleus Maleficarum untuk melakukan perburuan tukang sihir (witch hunts).
• Buku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah rawan pada kulit tukang sihir. Bercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan.
• Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati.
• Witch hunting mulai mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. Tuduhan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang-barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita.
• Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti melakukan pembunuhan.
• Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir.
• Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada tahun 1782.
• Sampai akhir Jaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. Hal itu dalam pandangan abnormal diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
Pembangunan Asylums selama Renaissance (Jaman Pencerahan)
• Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
• Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
Gerakan Reformasi : the insane as sick
• Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit.
• Tokoh di Eropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).
• Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bicetre. Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis (manusiawi) terhadap penderita gangguan mental. Ia membebaskan pasien di La Bicetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor hewan sebagaimana dilakukan di La Bicetre.
• Beberapa pasien yang awalnya tidak terawat kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan-jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Selain itu, di ruangan mereka di bawah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara (ventilasi). Setelah beberapa tahun menjalani perawatan yang lebih manusiawi, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari La Bicetre.
• Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, riwayat hidup dan studi terhadap metode treatment. Ia kemudian menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
• Semangat Pinel diteruskan oleh British Quakers yang membangun ‘asylums for the insane’ yang pada waktu itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada awal abad 19, rumah sakit di Amerika dan Inggris menekankan ‘moral treatment’ untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan (benevolent care).
• Pertengahan abad 20, perhatian diarahkan dalam pengembangan ‘therapeutic millieus’ dan merubah rumah sakit dari custodial (model tahanan) menjadi therapeutic agency. Tetapi terjadi kemunduran dalam masalah perawatan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh Dorothy Dix dan Clifford Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) yang menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit jiwa secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, ‘Bedlam’ terus hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang walaupun secara eksplisit mengatakan ‘insane as sick’ tapi seringkali perlakuan yang ditampakkan justru menunjukkan ‘insane as subhuman / possessed (kesurupan)’.
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
• Sejak 2 abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan.
• Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri-cirinya dan mengembangkan metode treatment yang tepat.
• Anggapan dokter adalah bahwa setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan.
• Tradisi psikiatri medis paling terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926). Ia mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
• Kraepelin melabel 2 penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox (sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive psychosis.
Pendekatan Psikologis pada Gangguan Mental
• Psikopatologi tidak hanya mengetengahkan konsep penyakit psychological functioning, tapi juga mengetengahkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor psikologis.
• Orientasi psikogenik muncul pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu. Pada abad 18 dan 19, di Eropa banyak dijumpai subjek yang mengalami simtom histeria tersebut.
• Untuk menjelaskan terjadinya histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi psikogenik. Salah satunya adalah dokter Austria, Franz Anton Mesmer (1734 – 1815).
• Studi tentang histeria ini menggunakan metode hipnotis. Di bawah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul. Hipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.
• Selain hipnotis, metode lain yang digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis yang dikenalkan oleh Josef Breuer dan kemudian dikembangkan oleh Sigmund Freud.
• Katarsis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan emosional.
• Mesmer, Charcot, Breuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. Hal itu menunjukkan adanya orientasi psikogenik terhadap gangguan mental.
reproduksi aves
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang karena dapat dilihat di mana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang itu aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. banyak di antaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa di antaranya diternakkan. Kata aves berasal dari kata latin dipakai sebagai nama kelas, sedang ornis dari kata yunani dipakai dalam ornithology, berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.
Firman Allah:
óOs9urr& (#÷rt�tƒ ’n<Î) ÎŽö�©Ü9$# ôMßgs%öqsù ;M»¤ÿ¯»|¹ z`ôÒÎ7ø)tƒur 4 $tB £`ßgä3Å¡ôJムžwÎ) ß`»oH÷q§�9$# 4 ¼çm¯RÎ) Èe@ä3Î/ ¥äóÓx« îŽ�ÅÁt/ ÇÊÒÈ
Kamis, 14 April 2011
hiu dogfish dan ikan tulang keras
Squalus acanthias - The Shark Dogfish
Hiu Dogfish umum adalah salah satu kelompok kuno ikan; pertama kali muncul pada periode akhir Devon, sekitar 360 juta tahun yang lalu.
EKSTERNAL anatomi
Tubuh berbentuk gelendong dan sekitar 7,5 dm lama. Ada dua sirip punggung, masing-masing dengan tulang belakang di ujung anterior, dua sirip dada, dan dua sirip perut (yang pada pelengkap laki-laki memiliki tulang rawan yang dikenal sebagai penjepit).Ekor (sirip ekor) adalah heterocercal (internal dan eksternal asimetris).Kulit abu-abu ditutupi dengan sisik placoid.Selama rahang timbangan placoid yang dimodifikasi ke dalam gigi, dengan poin mereka diarahkan bachward; ini digunakan untuk merobek dan memegang mangsa.Setiap skala placoid terdiri dari sebuah pelat basal tulang, dengan tulang belakang dari dentin di pusat dan ditutupi dengan vitrodentine enamel seperti keras.
INTERNAL ANATOMI
Rangka sistem.Kerangka seluruhnya terdiri dari tulang rawan.Kerangka kartilaginosa di elasmobranchs ini, kemungkinan besar semua, karakteristik merosot. Ada dua subdivisi utama dari kerangka: aksial dan apendikularis.
Kerangka aksial terdiri dari kolom tulang belakang dan keterampilan.vertebra ini adalah berbentuk jam pasir (amphiocoelous), dan notochord porsists di ruang lensa berbentuk antara mereka. Tengkorak yang sangat maju terdiri dari kasus tengkorak atau otak; dua besar kapsul anterior hidung dan dua kapsul pendengaran belakang; dan kerangka viseral, terdiri dari rahang, lengkungan hyoid, dan lima lengkungan branchial mendukung daerah insang.
Kerangka apendikularis terdiri dari cartolages dari sirip dan orang-girdle dada dan panggul yang mendukung mereka.
Hiu Dogfish umum adalah salah satu kelompok kuno ikan; pertama kali muncul pada periode akhir Devon, sekitar 360 juta tahun yang lalu.
EKSTERNAL anatomi
Tubuh berbentuk gelendong dan sekitar 7,5 dm lama. Ada dua sirip punggung, masing-masing dengan tulang belakang di ujung anterior, dua sirip dada, dan dua sirip perut (yang pada pelengkap laki-laki memiliki tulang rawan yang dikenal sebagai penjepit).Ekor (sirip ekor) adalah heterocercal (internal dan eksternal asimetris).Kulit abu-abu ditutupi dengan sisik placoid.Selama rahang timbangan placoid yang dimodifikasi ke dalam gigi, dengan poin mereka diarahkan bachward; ini digunakan untuk merobek dan memegang mangsa.Setiap skala placoid terdiri dari sebuah pelat basal tulang, dengan tulang belakang dari dentin di pusat dan ditutupi dengan vitrodentine enamel seperti keras.
INTERNAL ANATOMI
Rangka sistem.Kerangka seluruhnya terdiri dari tulang rawan.Kerangka kartilaginosa di elasmobranchs ini, kemungkinan besar semua, karakteristik merosot. Ada dua subdivisi utama dari kerangka: aksial dan apendikularis.
Kerangka aksial terdiri dari kolom tulang belakang dan keterampilan.vertebra ini adalah berbentuk jam pasir (amphiocoelous), dan notochord porsists di ruang lensa berbentuk antara mereka. Tengkorak yang sangat maju terdiri dari kasus tengkorak atau otak; dua besar kapsul anterior hidung dan dua kapsul pendengaran belakang; dan kerangka viseral, terdiri dari rahang, lengkungan hyoid, dan lima lengkungan branchial mendukung daerah insang.
Kerangka apendikularis terdiri dari cartolages dari sirip dan orang-girdle dada dan panggul yang mendukung mereka.
Sistempencernaan. Saluranpencernaan(Gbr.17-8) lebih panjangdaritubuh. Berikutmulutadalahfaringbesarmenjadiyangspirakelterbukadancelahinsang. Pharynxmengarahke, kerongkonganpendeklebar, yangterbukake dalamperutberbentuk U. Akhirbelakangperutberakhirpadaototsfingtermelingkar, katuppilorus. Ususyangmengikutidanberakhirpadakloakadanmembukacoacal. Sebuahkelenjarduburfingerlikeramping, yangmengeluarkangaram, terlampirbagian punggungdekattitikdimanaususbesar dankecilbertemu. Dalamspirallipatanususadalahselaputlendir(katup spiral), yangmencegahbagianyang terlalucepatmakanan, meningkatkanluas permukaan, dandengan demikianmenyediakanuntukpenyerapanmeningkat. Hatiadalahbesardanterdiri daridualobuspanjang; sekresinya, empedu, disimpandalamkantong empedudanbermuaramelaluisaluranempedu kedalamusus. Sebuahpankreasdanlimpajugahadir
Sistem peredaran darah. Seperti dalam cyclostomes dan sebagian besar ikan yang benar, jantung mengandung darah vena saja. Hal ini dipompa melalui aorta ventral dan dari situ ke dalam arteri aferen branchial, menjadi oksigen dalam kapiler insang. Ia mengalir ke dalam arteri eferen branchial, ke aorta dorsal, dan dibawa ke berbagai bagian tubuh. Viens membawa darah kembali ke jantung melalui sinus venosus. Sistem portal hepatik dari vena transportasi darah dari pankreas, saluran pencernaan, dan limpa ke hati, dari sana sinus hati kembali ke sinus venosus. Sistem portal ginjal menyampaikan darah dari bagian belakang tubuh untuk ginjal, darah dari ginjal dibawa oleh pembuluh darah ke ginjal, yang kosong ke dalam sinus carcinal posterior, yang kembali darah ke venosus sunus.
Sistem pernapasan. Respirasidilakukanolehsaranainsang(Fjig. 17-10). Airyang masukmulutlewatdi antaralengkunganbranchialdankeluarmelaluicelahinsangdanspirakel, sehinggamandiinsangdan oksigenmemasokkepembuluhdarahbranchial.
Sistem sarafdanorganakal. Otaklebihsangatmajudalamhewan-hewandaripadadicyclostomes. Hal inimemilikidualobuspenciumansangatbesar,otakdariduabelahan, sepasanglobusoptik, danotak kecil, yangproyekmunduratasmedullaoblongata(Gbr.17-11). Ada11pasangsarafkranial. Saraf(tulang belakang) kabeladalahtabungdorsoventrallydiratakandengansebuahkanalpusatsempit, melainkan dilindungiolehkolomtulang belakangdansaraftulang belakangtimbuldarisisinyaberpasangan.
Keduakantungpenciumanmemiliki karakteristikbesardielasmobranchs. Telingaterletakdalamsaluranpendengaran, merekakantungmembran, masing-masingdengantigakanalberbentuk setengah lingkaran. Matayang dikembangkan dengan baik. Seiringsetiapsisikepaladantubuh adalahalurlongitudinalyang disebutgurat sisi; ituberisibanyakkanaldenganbukaanke permukaan. Di dalamkanaladalah selrambutsensoriterhubungkecabangsarafkranialkesepuluh. Sistemgarisrusuktampaknyamenjadisistemtekanan-regulator mampumendeteksiarusdi dalamair. Jugapadapermukaankepalaadalahrambutsensori. Hal inipernahberpikirbahwasisteminiadalahuntukpenerimaanpanas; temuanbaru-baru inimenunjukkanbahwasebenarnyadigunakanuntukelectroreception. Padajarakdekatitumungkinmendeteksiaktivitaslistriksarafhewan buruandan otot.
Sistem urogenital.Hiu Dogfish memiliki dua ginjal ribbonlike, satu di kedua sisi aorta dorsal (Fig17-12).sekresi mereka dibawa oleh saluran kecil ke saluran kemih besar, yang bermuara ke dalam sinus urogenital; itu kemudian berlalu keluar dari tubuh melalui pembukaan kloaka. Tidak urea banyak yang oxoreted karena dipertahankan untuk osmoregulasi.Serangkaian badan kekuningan (adrenal) berlokasi di perbatasan medial ginjal.
Jenis kelamin terpisah.Spermatozoa dari laki-laki timbul dalam dua testis dan dibawa oleh efferentia vasa ke vasa deferentia rumit, yang kosong ke dalam sinus urogenital.Selama kopulasi spermatozoa ditransfer ke saluran telur dari wanita dengan bantuan penjepit.
telur dari betina muncul dalam ovarium berpasangan, yang melekat pada dinding dorsal dari rongga perut. Mereka pecah menjadi rongga ini dan masukkan pembukaan saluran-suka. Ostium, sama untuk kedua saluran telur. Sebuah bagian anterior diperluas setiap saluran telur adalah kelenjar shell, dan bagian posterior diperbesar untuk membentuk sebuah "rahim", di mana kaum muda berkembang.Para saluran telur memiliki bukaan terpisah menjadi kloaka.
Chondrichthyes lainnya termasuk hiu paus, Rhineodon typus, hiu putih besar, Carcharodon carcharias, sebuah maneater, martil; dan sinar listrik, yang sangat khusus untuk menghasilkan sampai dengan 1000 watt listrik untuk lebih dari 1 jam tanpa kelelahan ke hewan.
Osteichthyes-Bony Ikan
Tulang ikan ini berkisar dari yang biasa, seperti bertengger kuning (yang digunakan di sini sebagai wakil kelas ini). Untuk lungfish biasa. Mereka ditemukan di seluruh perairan dunia, dari tingkat permukaan sampai kedalaman laut besar. Mereka memiliki kerangka tulang dan biasanya tertutup oleh sisik atau pelat tulang, yang memberikan pelindung yang menutupi. Mereka berenang dengan cara undulations tubuh dan sirip. Tubuh mereka biasanya efisien, tetapi beberapa grotesqui ae di bentuk, terutama di bagian yang lebih dalam laut.
Jenis kelamin terpisah.Spermatozoa dari laki-laki timbul dalam dua testis dan dibawa oleh efferentia vasa ke vasa deferentia rumit, yang kosong ke dalam sinus urogenital.Selama kopulasi spermatozoa ditransfer ke saluran telur dari wanita dengan bantuan penjepit.
telur dari betina muncul dalam ovarium berpasangan, yang melekat pada dinding dorsal dari rongga perut. Mereka pecah menjadi rongga ini dan masukkan pembukaan saluran-suka. Ostium, sama untuk kedua saluran telur. Sebuah bagian anterior diperluas setiap saluran telur adalah kelenjar shell, dan bagian posterior diperbesar untuk membentuk sebuah "rahim", di mana kaum muda berkembang.Para saluran telur memiliki bukaan terpisah menjadi kloaka.
Chondrichthyes lainnya termasuk hiu paus, Rhineodon typus, hiu putih besar, Carcharodon carcharias, sebuah maneater, martil; dan sinar listrik, yang sangat khusus untuk menghasilkan sampai dengan 1000 watt listrik untuk lebih dari 1 jam tanpa kelelahan ke hewan.
Osteichthyes-Bony Ikan
Tulang ikan ini berkisar dari yang biasa, seperti bertengger kuning (yang digunakan di sini sebagai wakil kelas ini). Untuk lungfish biasa. Mereka ditemukan di seluruh perairan dunia, dari tingkat permukaan sampai kedalaman laut besar. Mereka memiliki kerangka tulang dan biasanya tertutup oleh sisik atau pelat tulang, yang memberikan pelindung yang menutupi. Mereka berenang dengan cara undulations tubuh dan sirip. Tubuh mereka biasanya efisien, tetapi beberapa grotesqui ae di bentuk, terutama di bagian yang lebih dalam laut.
Kuninghinggap
FlavescensPerca, yangbertenggerkuning, adalahikanbertulangkhas. itumendiamiair tawarsungai dandanaudarinegara-negarabersatutimur.
Anatomieksternal. Tubuhefisiendaribertenggerkuningadalah tentang1/3mpanjangdandapat dibagike dalamkepala, batang, danwilayahekor. Adaduasirippunggung, siripekor, siripanaltunggalrata-ratasaja posteriorkeanus, duasirippunggung, siripekor, siripanaltunggalrata-ratasaja posteriorkeanus, duasiripperutlateral, danduasiripdadalateral.Kulitdisediakandengansejumlahskalatumpang tindih. Kelenjarmukosaberlimpahdikulitdan menghasilkan"lendir" (lendir), yangmembuatlicinikan.
FlavescensPerca, yangbertenggerkuning, adalahikanbertulangkhas. itumendiamiair tawarsungai dandanaudarinegara-negarabersatutimur.
Anatomieksternal. Tubuhefisiendaribertenggerkuningadalah tentang1/3mpanjangdandapat dibagike dalamkepala, batang, danwilayahekor. Adaduasirippunggung, siripekor, siripanaltunggalrata-ratasaja posteriorkeanus, duasirippunggung, siripekor, siripanaltunggalrata-ratasaja posteriorkeanus, duasiripperutlateral, danduasiripdadalateral.Kulitdisediakandengansejumlahskalatumpang tindih. Kelenjarmukosaberlimpahdikulitdan menghasilkan"lendir" (lendir), yangmembuatlicinikan.
Ikan ini dapat tetap diam tanpa tenaga otot banyak dengan menggunakan kandung kemih udara, yang berada di luar pocketings dari kerongkongan. Organ lokomotor utama adalah sirip ekor. Dengan bolak kontraksi band berotot di sisi bagasi, sirip ekor ini menyerang dari satu sisi ke air, menggusur lain dan memungkinkan ikan untuk berenang. Sirip lateral dipasangkan (dada dan panggul) digunakan sebagai dayung di kolam saat ikan bergerak perlahan. Mereka juga membantu sirip ekor di kemudi. Para punggung, dubur, dan sirip ekor meningkatkan permukaan vertikal tubuh dan membantu keseimbangan keluar berat ikan, yang berpusat di belakang. Sirip lateral berpasangan juga organ keseimbangan, bertindak sebagai balancers.
Anatomiinternal.
Rangkasistem. Theexoskeletondaribertenggertermasuksisikdansirip. Timbanganberkembangdalamkantongpada dermis. Merekadiatur dalambarismiringdantumpang tindih, membentukpenutuppelindungyang efisienyang memungkinkan untukgerakantubuhlateral. Tepibelakangsetiapskalabergigidankasardengan sentuhan(sisik sisir). (jenis lainskalaadalahskalaganoidberbentuk berlian, yang terjadidalambeberapaikanprimitif, dansisiklingkaran, hampirbundardengancincinkonsentrisdantumpang tindihsepertictenoids).
Siripdidukungolehtulangjarisiriptulang rawan. Sinarkerassirip punggungdantepianteriordarisiripduburdanperutyangunjointeddantidak bercabangduri. Tulangendoskeletontermasuktengkorak, tulang punggung, tulang rusuk, korsetdada, dantulang-tulanginterspinous, yangmembantudalammendukungsiriptidak berpasangan. Vertebraini adalahsederhanadanrelatifseragamdalamstruktur. Tulang rusukmelekatolehligamenpadatulang belakangperutdan berfungsi sebagaikerangka kerjauntukmelindungirongga tubuhdan isinya. Tidakadatulang dada. tengkorakmemilikibagiantulang rawandantulangbanyak.
Rangkasistem. Theexoskeletondaribertenggertermasuksisikdansirip. Timbanganberkembangdalamkantongpada dermis. Merekadiatur dalambarismiringdantumpang tindih, membentukpenutuppelindungyang efisienyang memungkinkan untukgerakantubuhlateral. Tepibelakangsetiapskalabergigidankasardengan sentuhan(sisik sisir). (jenis lainskalaadalahskalaganoidberbentuk berlian, yang terjadidalambeberapaikanprimitif, dansisiklingkaran, hampirbundardengancincinkonsentrisdantumpang tindihsepertictenoids).
Siripdidukungolehtulangjarisiriptulang rawan. Sinarkerassirip punggungdantepianteriordarisiripduburdanperutyangunjointeddantidak bercabangduri. Tulangendoskeletontermasuktengkorak, tulang punggung, tulang rusuk, korsetdada, dantulang-tulanginterspinous, yangmembantudalammendukungsiriptidak berpasangan. Vertebraini adalahsederhanadanrelatifseragamdalamstruktur. Tulang rusukmelekatolehligamenpadatulang belakangperutdan berfungsi sebagaikerangka kerjauntukmelindungirongga tubuhdan isinya. Tidakadatulang dada. tengkorakmemilikibagiantulang rawandantulangbanyak.
Kerangkavisceralterdiridari tujuhlengkunganpasangan, lebihataukurangdimodifikasi. Bentuklengkungpertamaataumandibularahang. Lengkungankeduaatauhyoiddimodifikasisebagaidukunganuntukinsangselimut. Lengkungan3 sampai 7mendukunginsangdan dikenalsebagailengkunganinsang. Yangpenulanganberuangpertamaempatspinelike. Tulang saring insang, yangmenangkappartikelpadatdan menjauhkan merekadariinsang.
Kerangkaapendikularisterdiriterdiridarigirdledadadanperutdansiripyang terkaitdenganmereka, dansiripmedian. Parakorsetpangguldaribertenggerkuningtidaksangat khasdalambentuk, yangmerosotataumungkinprimitif. Tubuhikaninihingga batas tertentudidukungolehair di sekitarnya, sehingga, tulangtidakperlusamakuatseperti padahewandarat, seperti burungdanmamalia, yangmendukungseluruh tubuh.
Kerangkaapendikularisterdiriterdiridarigirdledadadanperutdansiripyang terkaitdenganmereka, dansiripmedian. Parakorsetpangguldaribertenggerkuningtidaksangat khasdalambentuk, yangmerosotataumungkinprimitif. Tubuhikaninihingga batas tertentudidukungolehair di sekitarnya, sehingga, tulangtidakperlusamakuatseperti padahewandarat, seperti burungdanmamalia, yangmendukungseluruh tubuh.
Sistem otot.Otot-otot utama adalah yang digunakan dalam tenaga, respirasi, dan mendapatkan makanan.Gerakan-gerakan tubuh ketika berenang diproduksi oleh empat band otot longitudinal, satu pita berat di setiap sisi sepanjang punggung dan band tipis pada setiap sisi dari kedua batang dan ekor.Ini diatur segmentally sebagai myomeres.otot-otot melemah memindahkan lengkungan insang, operculum, hyoid, dan rahang.
Sistem pencernaan.Bertengger pakan terutama pada serangga, moluska, dan ikan kecil.Ini ditangkap oleh rahang bertengger dan dipegang oleh banyak gigi berbentuk kerucut, pada rahang (rahang), premaxillae, dan pada atap mulut.Gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah makanan, hanya untuk memegangnya.Sebuah proyek lidah dasar dari lantai rongga mulut, tetapi tidak mampu gerakan independen namun berfungsi sebagai organ taktil.rongga mulut diikuti oleh tekak, di kedua sisi yang empat celah insang. Makanan lolos langsung ke perut melalui kerongkongan pendek. Lambung, usus, hati, kandung empedu, sekum pilorus, dan anus yang ditampilkan masuk Pankreas, terletak di lingkaran pertama dari usus, begitu menyebar bahwa hal itu biasanya tidak terlihat pada pembedahan kotor.
Sistem pencernaan.Bertengger pakan terutama pada serangga, moluska, dan ikan kecil.Ini ditangkap oleh rahang bertengger dan dipegang oleh banyak gigi berbentuk kerucut, pada rahang (rahang), premaxillae, dan pada atap mulut.Gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah makanan, hanya untuk memegangnya.Sebuah proyek lidah dasar dari lantai rongga mulut, tetapi tidak mampu gerakan independen namun berfungsi sebagai organ taktil.rongga mulut diikuti oleh tekak, di kedua sisi yang empat celah insang. Makanan lolos langsung ke perut melalui kerongkongan pendek. Lambung, usus, hati, kandung empedu, sekum pilorus, dan anus yang ditampilkan masuk Pankreas, terletak di lingkaran pertama dari usus, begitu menyebar bahwa hal itu biasanya tidak terlihat pada pembedahan kotor.
Sistem peredaran darah. Darahbertenggermengandungsel darahmerah lonjongdansel darahputihbernukleusamoeboid. Jantungterletakdironggaperikardial(sebagian daricoelomtersebut). Sirkulasijauhlebih lambatpadaikandaripadaditulangyang lebih tinggi.
Sistem pernapasan. Bertenggeryangbernafasdengancaraempatpasanginsangyang didukungolehempatlengkunganpertamainsang. Setiapinsangdikenakandua barisfilameninsang, yangmelimpahdisertakan dengankapiler. Branchialarteriaferenmembawadarah darijantungkeinsang; sinipertukarangasberlangsung. Karbondioksida, denganyangdarahdimuat, berlalukeluardariinsangdansuplaioksigendiambildalamdarialiranairyangterus menerusmasukfaringmelaluimulut danmenggenangiinsangpadajalankeluarmelaluicelahinsang. Darahoksigenyang dikumpulkan ke dalamarterieferenbranchialdandilakukantentangtubuh.
Sistem pernapasan. Bertenggeryangbernafasdengancaraempatpasanginsangyang didukungolehempatlengkunganpertamainsang. Setiapinsangdikenakandua barisfilameninsang, yangmelimpahdisertakan dengankapiler. Branchialarteriaferenmembawadarah darijantungkeinsang; sinipertukarangasberlangsung. Karbondioksida, denganyangdarahdimuat, berlalukeluardariinsangdansuplaioksigendiambildalamdarialiranairyangterus menerusmasukfaringmelaluimulut danmenggenangiinsangpadajalankeluarmelaluicelahinsang. Darahoksigenyang dikumpulkan ke dalamarterieferenbranchialdandilakukantentangtubuh.
Ekskretoris sistem. Ginjal terletak tepat di bawah kolom tulang belakang di rongga abdominas. Mereka mengambil urea dan produk-produk limbah lain dari darah. Dua tabung tipis, (mesonefrik) saluran kemih atau "ureter" membawa materi ekskresi ke dalam kandung kemih, di mana disimpan untuk waktu dan kemudian dikeluarkan melalui lubang urogenital, terletak saja posterior ke anus.
Sistem saraf dan organ akal. Otak bertengger lebih sangat maju daripada cyclostome atau hiu. Empat divisi utama ditandai dengan baik: otak, lobus optik, serebelum, dan medula. Otak memberikan dari saraf kranial ke indra dan bagian lain dari bagian anterior tubuh. Saraf (tulang belakang) kabel terletak di atas tengah dari kolom tulang belakang dan melewati lengkungan saraf tulang belakang. Saraf tulang belakang timbul lateral dari sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dan organ akal. Otak bertengger lebih sangat maju daripada cyclostome atau hiu. Empat divisi utama ditandai dengan baik: otak, lobus optik, serebelum, dan medula. Otak memberikan dari saraf kranial ke indra dan bagian lain dari bagian anterior tubuh. Saraf (tulang belakang) kabel terletak di atas tengah dari kolom tulang belakang dan melewati lengkungan saraf tulang belakang. Saraf tulang belakang timbul lateral dari sumsum tulang belakang.
Telingaterdiridarilabirinmembransaja.Tigasaluranberbentuk setengah lingkaranhadir, dansacculusconcretionsmengandungkalsiumkarbonatdisebutbatutelingaatauotoliths. Telingaberfungsisebagaiorganpendengarandankeseimbangan. Matabertenggerberbedadalambeberapa haldarivertebratadarat. Kelopak matayangadapadaikanbertulang, karenaairakan menjagabola matalembab. Korneainipipihdanterhadapindeksbiasyang samasepertiair. Lensahampirbulat, pupilbiasanyalebih besardaripadavertebratalaindanmemungkinkansinarbanyak cahaya yang dapatmasuk, sebuahfitur yangyang diperlukansejaksetengah gulitaberlakudikedalamansedang. Duakantungpenciumdengankemampuanuntukmendeteksibau(sebenarnya suatu bentukrasapadahewanlaut) terletakdibagiananteriortengkorakdanberkomunikasidenganluardengansepasangcelahdi depanmatamasing-masing. Thekulit, terutamadaribibir, berfungsisebagaiorganperaba. Beberapaikanmemilikisungutdermal, yangfungsinyasebagaiorganinderauntukmencarimakanan. Saluranlateralmengandungselindera, yangmendeteksigetarandirangsanganairdantekanan. Adajugabanyakorgan-organ inderalainkulit, sebagaimanaditentukandalamBab26.
Reproduksi. Jenis kelaminterpisahdalamikanbertulang. Ovariumtunggalpadawanitamungkin adalahhasildariperpaduanduaovariumdalamembrio. Ovariumatau, pada pria, testis, terletakdalamronggatubuh. Telurdanspermamelewatisaluranreproduksidankeluar darilubangurogenital.
Bertenggerbermigrasipada musim semidariperairanyang mendalam daridanaudankolamuntukperairandangkaldekatpantai. Betinameletakkanribuantelur dalammassaribbonlikepanjang. Laki-lakimenyuburkantelurdenganmenyimpansperma(semen) atasmereka. Sangatsedikittelurberkembang, karenabanyakpredatoryangmemakannya.
Bertenggerbermigrasipada musim semidariperairanyang mendalam daridanaudankolamuntukperairandangkaldekatpantai. Betinameletakkanribuantelur dalammassaribbonlikepanjang. Laki-lakimenyuburkantelurdenganmenyimpansperma(semen) atasmereka. Sangatsedikittelurberkembang, karenabanyakpredatoryangmemakannya.
Perkembanganembriologisikan masini miripdengandanlebihdikenaldaripadabertenggerdankarena itudigantiuntukbagiandari diskusi. Ikan masmuda yangmenetasdaritelurdalam waktu sekitar3 hingga 14hari, tergantungpadasuhuair.Telurmelewatitahap-tahapyang ditunjukkanpada gambar. Sebagianbesardaritelurterdiri darikuning telur. Sebuahakumulasisitoplasmikyangmembentukproyeksi yangkecildi salah satuujungadalahdiskgerminal. Pembelahangerminaldiskberlangsungdanblastodermyang dihasilkansecara bertahaptumbuhdisekitarkuning telur. Embriomunculsebagaipenebalantepibalstoderm, hal ini tumbuhpadaukurandenganmengorbankankuning telur. Setelahsaatkepaladan ekormenjadibebasdarikuning telur, danikanmudaistirahat darimembrantelur. Kehidupanikanmudapada awalnyapadakuningpadakantung yolktapiakan segeradapatmemperolehmakanandari air.
Bertulang Lainnya Ikan
Ikan bertulang lainnya termasuk seperti berbagai yang hanya beberapa yang lebih menarik dapat disebutkan. enam puluh lima atau lebih spesies ikan terbang hidup pada laut hangat. Ada yang bisa meninggalkan air dan, naik pada udara beberapa meter, "terbang" jarak dari beberapa batang lebih dari seperdelapan dari satu mil.
The cavefish buta (Amblyopsis), termasuk enam spesies, beberapa memiliki mata dasar ditutupi dengan kulit yang tebal. Belut panjang dan ramping dengan sisik tidak mencolok dan punggung berkelanjutan, ekor, dan sirip dubur. Mereka tidak boleh dikacaukan dengan "belut" lamprey, yang benar-benar cyclostomes.
Ikan bertulang lainnya termasuk seperti berbagai yang hanya beberapa yang lebih menarik dapat disebutkan. enam puluh lima atau lebih spesies ikan terbang hidup pada laut hangat. Ada yang bisa meninggalkan air dan, naik pada udara beberapa meter, "terbang" jarak dari beberapa batang lebih dari seperdelapan dari satu mil.
The cavefish buta (Amblyopsis), termasuk enam spesies, beberapa memiliki mata dasar ditutupi dengan kulit yang tebal. Belut panjang dan ramping dengan sisik tidak mencolok dan punggung berkelanjutan, ekor, dan sirip dubur. Mereka tidak boleh dikacaukan dengan "belut" lamprey, yang benar-benar cyclostomes.
Kuda laut ini kecil dan tidak menyerupai ikan lainnya; kepala menyerupai kuda. Mereka berenang perlahan-lahan dan sering melekat pada obyek dengan ekor dpt memegang mereka. Kuda laut merupakan tahap yang lebih khusus dalam evolusi daripada ikan efisien.Banyak keluarga berisi spesies ikan laut dalam, yang sering ingin tahu dimodifikasi.Beberapa memiliki mata yang sangat besar, memungkinkan mereka untuk menangkap sebagai banyak sinar cahaya mungkin; lain buta, dengan mata dasar kecil, dan tergantung pada organ sentuhan.Banyak ikan laut memiliki mulut yang besar dengan panjang, gigi tajam, dan perut besar.bercahaya adalah berbagai organ didistribusikan melalui tubuh, mengeluarkan zat yang kadang-kadang bertindak sebagai memikat dan juga dapat memungkinkan beberapa ikan untuk melihat dalam jurang gelap laut.
Kemampuan lungfish untuk menghirup udara menunjukkan langkah menengah antara ikan dan amfibi. Namun secara keseluruhan menunjukkan bukti jelas bahwa vertebrata tidak pernah di garis langsung evolusi terkemuka dari ikan ke vertebrata darat pertama. Mereka sekarang dianggap sebagai kelompok kuno yang telah berubah sedikit melalui usia geologi baru-baru ini.
Simak
Baca secara fonetik
Kamus - Lihat kamus yang lebih detail